Pada suatu masa hiduplah pasangan suami istri yang hidupnya sangat kurang dari kecukupan. Mereka bernama Pak Rahmat dan Bu Siti. Mereka mempunyai dua orang anak yang bernama Farah dan Reyhan. Pak Rahmat adalah seorang penjual gorengan keliling, sedangkan Bu Siti membuka warung di depan rumahnya untuk berjualan gado-gado. Farah adalah anak sulung mereka yang saat ini duduk di bangku SMP kelas 2, sedangkan Reyhan adalah anak bungsu mereka yang masih duduk di bangku SD kelas 5.
Suatu hari, Farah sedang mencari-cari ayahnya, karena ada yang harus ditanyakan oleh Farah. Dan ternyata ayahnya sedang duduk di teras depan, lalu dihampirilah ayahnya oleh Farah, “Ayah, apakah ayah sudah punya uang? Tanya Farah dengan sedih. Dengan gelisah Pak Rahmat menjawab “Maafkan Ayah Farah. Ayah masih belum mendapatkan uang. Kalau boleh aah tau ada apa nak?” tanya ayahnya sambil menyuruh Farah duduk disebelahnya. “Kata Kepala Sekolah Farah, jika Farah tidak membayar uang SPP secepatnya Farah akan dikeluarkan dari sekolah!” dengan suara yang lemah dan menangis, ayah menjawabnya. “Baiklah, ayah akan mencarikan uang secepatnya.” Merasa bersalah terhadap Farah. Besoknya ayahnya berangkat kerja sangat pagi-pagi sekali. “Saya harus berangkat kerja lebih awal agar anak saya tidak dikeluarkan dari sekolah!” dengan semangat untuk kerja.
Beberapa hari kemudian Reyhan datang dari sekolahnya dengan cepat. “Assalamua’alaikum” salam Reyhan “Wa’alikumsalam” jawab kembali bu Siti. Bu Siti bertanya kepada Reyhan “Reyhan, mengapa kamu pulang lebih awal tidak seperti biasanya?” Tanya Bu Siti dengan herannya. Reyhan menjawab” Iya bu. Reyhan tidak diperbolehkan sekolah karena uang SPP Reyhan belum di lunasi.” Jawab Reyhan dengan wajah yang sedih. Bu Siti menjawab dengan jujur kepada Reyhan bahwa ia dan suaminya masih belum mendapatkan uang untuk membayar SPP sekolah Reyhan.
Sewaktu Farah berada di sekolah di mading sekolahnya berkumpul anak-anak dan ia merasa heran. Salah satu temannya berlarian dan ia bertanya “Dinda, di depan mading ada apa kok ramai?” sang temannya menjawab “Oh, itu. Ada pengumuman bahwa akan diadakan loma Olimpiade Fisika se-kabupaten. “Menjawab dengan cepat ingin melihat pengumumannya.” “Wah, jika hadiahnya berupa uang akan membantu sekali untuk membayar SPP”. “Tetapi kalau hadiahnya berupa uang akan membantu sekali untuk membayar SPP.” Ingin cepat-cepat mendaftar. Setelah ada pengumuman dari guru-gurunya ia langsung mendaftar “Bu, saya mau mengikuti lomba Olimpiade Fisikan se-kabupaten.” Dengan cepat mendaftarnya “Baik, namamu siapa?” “Nama saya Farah, bu.” Berasa sangat senang.” Sebelum mengikuti lomba harus penyeleksian dahulu terhadap peserta.” “Baik. Bu. Saya akan mengikuti apa saja peraturannya.” Setelah mendaftar, Farah langsung pulang dan memberi tahu kepada Ayah, Ibu dan adiknya Reyhan bahwa ia telah mendaftar untuk menjadi peserta Olimpiade Fisika Tingkat Kabupaten. “Assalamu’alaikum” salam Farah. “Waalaikumsalam” jawab seluruh anggota keluarganya.” Ayah, Ibu, Reyhan aku telah mendaftar menjadi peserta Olimpiade Fisika Tingkat Kabupaten dan hadiahnya adalah uang tunai sebesar Rp. 3.000.000,00 yang nantinya akan kita pergunakan untuk membayar uang SPP aku dan uang SPP adik”. Farah sedikit gugup untuk tampil Olimpiade, tapi karena dukungan orang tuanya rasa gugup Farah sedikit hilang.
Besoknya pada waktu Farah masuk sekolah pengumuman dari penyeleksian untuk mewakilkan menjadi peserta Olimpiade telah dipajang di mading sekolah. Waktu Farah melihatnya ialah yang terpilih menjadi peserta Olimpiade se-kabupaten” Alhamdulillah saya terpilih menjadi peserta Olimpiade Fisika.” Dengan perasaan senang Farah juga bersyukur kepada Allah SWT.
Pada saat Olimpiade Fisikanya dimulai Farah meminta doa restu kepada orang tuanya agar memenangkan Olimpiadenya. “Ayah dan Ibu Farah minta doa restunya, ya! Supaya Farah menang melawan peserta dari sekolah lainnya, “ Pada waktu Olimpiade Fisikanya di mulai, semua orang yang kenal dan menyanyangi Farah memberikan semangat pada Farah semakin semangat untuk untuk menghadapi olimpiade tersebut. Setelah beberapa pertanyaan yang diberikan, nilai Farah dan peserta lainnya seri. “Bismillah hirohman nirrohim, semoga di pertanyaan terakhir ini saya bisa menjawabnya” Ujar Farah dalam hati. Saat pertanyaan terakhir diberikan, Farah dengan cepat menjawab pertanyaan tersebut. Dan akhirnya Farah dapat menjawab pertanyaan terakhir itu. Akhirnya ia pun yang menjadi pemenang dari olimpiade tersebut. Sesuai dengan ketentuan, Farah mendapatkan uang tunai sebesar Rp. 3.000.000,00. Dan Farah menggunakan uang tersebut untuk membayar SPP sekolahnya dan SPP adiknya.
Senin, 08 Maret 2010
KELUARGA SEDERHANA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar